Senin, 18 Mei 2009

SMS Merah Jambu

Hm... iseng iseng aku googling-googling mengenai bagaimana sebenarnya 'Pacaran Islami' itu...., dan menenemukan sebuah artikel sederhana dengan judul 'sms merah muda'. Hm...sebuah artkel yang membuat mataku terbuka sekaligus mengingatkan aku pada kenangan satu tahun yang lalu. Ketika ada seorang cowok yang sering sms padanya, bukan hanya sms saja, bahkan telpon ato maen ke tempatku.
Hmmm, mungkin aku ga akan ke-GR-an waktu itu kalo aku gak tau sifat cowok itu. Cowok yang menurutku baik secara agama, tidak suka menghabiskan waktu, uang atau tenaga begitu saja untuk sesuatu yang menurutnya tidak berguna. Tidak suka iseng-iseng sms-in cewek-cewek kalo lagi suntuk dan lain-lain lah... Itu yang aku tau.

Asslmkum. Gi ngapa dik? Kok ga pernah sms, sombong ni maunya di sms mulu, he...

wa'alaikumsalam.
af1 ni, bknnya smbong, tapi ni masih pusink mikir skripsi nie, hehehe
ni lagi ngerjain..


sampe mana skripsinya?dah penelitian..?

blm mas, proposal lom kelar2, ga tau ni, dosen super sibuk, n proposalku disalahkan mulu...capek aq, sementara ujian sudah terjdwl mulai 2 minggu lg. Kl aq lom dpt ACC dr dosen mka ga akn pnlitian, lom lg nnti analisis datanya...embuh, psimis aq mas...

Aku yang lugu menjadi menceritakan masalahku. Jujur saat itu aku bener-bener stress menghadapi skripsiku yang tak kunjung selesainya.

Sabar dik, usaha terus, tawakal. Kmu mmprthankan eksistensi 'hmpunan' sampai slma 2 th ni sj bs, msa g bs ngdapi ni.Aq yakin kmu bisa kok, aq hny bs bntu do'a

Entahlah ada kesejukan dalam hati membaca sms itu. Ah selain kluarga dan Rahmad adik angkatku, dy adalah salah satu orang yang selalu kasih aku support dalam setiap langkahku. Aku berjanji dalam diri sendiri untuk bangkit lagi, berusaha dan berusaha...

Akhirnya perjuanganku memang berhasil, dengan perjuangan hari-hari hanya tidur tak lebih dari 2 jam, menunggu dosen yang belum ada kepastian bersedia atau tidak memberi bimbingan skripsi, dan kalopun bersedia mungkin hanya bisa memberi bimbingan tak lebih dari lima menit, itu pun dengan hasil skripsiku penuh coretan dan tanda tanya merah, hasil kreasi dosen pembimbingku. Setelah ada izin penelitian, kemudian proses analisis data 4 minggu kemudian, dosenku meng-ACC skripsiku untuk maju ke ujian.

Dengan penuh semangat aku mengkopi skripsiku sebanyak tiga kali, tak peduli seharian aku belum tidur blaz, jangankan tidur, untuk sejenakpun aku tidak bisa beristirahat dengan nyaman. HAri itu juga aku mendaftarkan diri ujian skripsi dan besoknya jadwal ujian skripsiku muncul. Antara cemas, berdebar-debar, dan badan lemas kurang tidur dan energi terkuras.

Eh ada telpon, dari cowok itu.
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumsalam."
"gimana Kabarnya?"
Ah, basa basi...
"Halah sampeyan ki, bukannya kemaren dah sms tanya kabar," Jawabku melumerkan suasana, lebih tepatnya suasana hatiku yang tiba-tiba jadi ga karuan.
"hehe...Gimana Skripsinya?"
"Alhamdulillah dah di ACC dosen buat ujian. Tapi sekarang malah stress berat ni menunggu detik-detik ujian."
"Oh ya? Alhamdulillah. Kapan ujianmu?"
"InsyaAllah minggu depan."
"Pasti bisa kok, pasti lulus, dan semoga dapat nilai A, aku yakin kamu bisa..."
"Amin..."
"Ya sip, aku doain dari sini ya?"
"Makasih..."
"Eh, lagi ngapain nieh?"
"lagi jalan-jalan di HITECH mall mas, nganter temen."
"Owh...wah bisa jalan-jalan ni..."
"Ah biasa aja..."
Obrolan menjadi berlanjut kemana-mana. Dia tak peduli posisiku lagi jalan-jalan di mall, dan aku juga ga peduli pada temanku menunggu lama dengan gelisahnya. Jahat sekali ya aku....

Malam sebelum aku ujian Skripsi
Aslmkum dik? Gimana? pst berdebar2. Jgn lp qiymul lail, mnt kpd Allah kmudhan dan klncaran. jgn lp jg baca srt thoha sebelum ujian dimulai.

Ya mas, syukron.

Good luck dik

Kembali kesejukan menerpa hatiku, Aku menjadi lebih siap menjalani hari esok, walau tetap saja malam ini mata sulit terpejam.

Alhamdulillah, aku bisa melewati ujian dengan mayan lancar walo ga sukses-sukses amat. Yang penting minimal nilai B aku kantongi, sayangnya dosenku saat itu belum bisa memberitahukan nilaiku.

Setelah proses revisi-revisi akhirnya aku memperoleh izin untuk mendaftar wisuda. Mengurusi pendaftaran yudisium, tinggal menunggu hari yudisiumnya tiba dan diteruskan dengan wisuda, momen paling ditunggu oleh mahasiswa. Aku menikmati hari-hariku di Surabaya, tetap kasih les private, organisasi kerja sampingan. Semua lebih leluasa aku jalani tanpa beban skripsi, paling yang ada dipikiranku saat itu akan kemanakah aku setelah lulus. Mencari kerja di Surabaya? tapi ayah ibu menginginkan aku pulang ke kampung halaman.

hape sony ericsson ku berbunyi, dari cowok itu lagi... hatiku berbunga-bunga.

"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumsalam."
"Wah lega nie yang tinggal nunggu wisuda..." suara dari seberang...
"Lega apanya, skrg ni malah bingung. Bingung, takut menambah angka pengangguran di Indonesia, hehe..."
"Bismillah..."
"Yah, Bismillah."
"Eh, aku besok ke Surabaya lho...."
"Oh ya? Ngapain?"
"Temenku nikah...ya siapa tau bentar lagi nyusul, hehe…."
“Oh ya? Mampir ga mas?”
“Mampir ke mana?” tanyanya, gak tau emang ga tau maksudku ato pura-pura aja.
“Ya, ke markas kita geto, pokoknya mampir….hehe”
“InsyaAllah, aku usahain.” Katanya.
Tiba-tiba bayangan masa depan muncul lagi, apakah begitu aku lulus nanti mas Iman akan melamarku? Apa yang dia tunggu ya???? Rasanya aku dah ga sabar lulus, segera menikah yang harapanku dengan mas Iman, hmmmm jalan-jalan berdua akan lebih indah lebih diridlahi Allah… Selama ini kami gak pernah keluar berdua, justru itu yang aku suka dari mas iman, dia begitu menjaga sikapnya dan menghargai aku.

Hmmm, wisuda masih dua minggu lagi. Dan lagi-lagi aku terima telpon dari mas Iman, aku senang bukan kepalang. Semoga dia bilang dia akan ke Surabaya di hari wisudaku, menawarkan diri menjadi PW (pendamping wisuda) ku… indahnya…
“assalamu’alaikum..” Salamku semangat. Hati penuh harap.
“wa’alaikumsalam. Waduh yang mau wisuda…”
“hehe…”
“Kapan pulang dik? Sebelum wisuda pulang ga?”
“InsyaAllah mas, tapi paling Cuma satu hari. Tuh ngurusin persyaratan buat pendaftaran tes CPNS.”
Tes CPNS rencananya akan di adakan desember ini, dan pendaftarannya mulai tanggal 10 Oktober ini.
“Oh iya…ada yang mau tak kasihkan nih, bisa ketemu ga ya?”
hatiku berdebar-debar tak karuan…
“InsyaAllah…”
“Emang apa sieh?”
“Undangan…”
“Undangan sapa?”
“Pernikahanku, insyaAllah tanggal 22 besok…”
“Mas mau nikah? Ma sapa? Kok ga pernah cerita?” hatiku hancur berkeping-keping…
“Ada, seorang akhwat, jilbaber dik…ga nyangka ya, aku yang ancur gini bisa dapat seorang akhwat, hehehe…”
“Owh,…” kataku sambil menenangkan hatiku, “Aku kenal ga mas?”
“Wah, gat au ya… dia bukan alumni universitas yang sama dengan kita sih, tapi dia dulu sekolah di SMA yang sama dengan kamu, kakak kelas kamu dua tahun. Ga tau kamu kenal apa tidak…”
“ya….” Jawabku sekenanya.
“Ni pestanya sederhana kok, Cuma keluarga dekat aja, paling yang aku undang kamu ma indri yang dah kayak adikku sendiri, juga hendra. Kalian kan wez seperti sodara bagi aku…”
“ya…”
Jadi selama ini dia menganggapku adik, gak lebih? Mbak Indri yang dia bilang sudah seperti adiknya juga, setauku tak sesering itu dia hubungi seperti aku.
Salahkah aku bila menyalah artikan kebaikannya. Salahkah aku jika menganggap perhatiannya itu istimewa. Salahkah aku begitu berharap padanya… dan wisuda ku yang aku harapkan menjadi sebuah momen paling special dalam hidupku, kini menjadi begitu terasa biasa… alhamdulillah ada adik-adikku yang selalu kasih support dan selalu membawa keceriaan dalam hidupku, tapi mereka tidak ada yang tau perasaanku saat itu kecuali afif…
Ah, rupanya aku benar-benar terkena sms merah muda. Astagfirullah, semoga ga da muslimah-muslimah lain yang terkena virus merah muda atau merah jambu itu. Dan semua itu menjadi pelajaran buat aku sendiri untuk melangkah kelak, semoga Allah melindungiku dari segala godaan duniawi, semoga Allah memberi kekuatan padaku untuk menjalani hari esok…

Ini juga menjadi pelajaran bagi muslimah-muslimah lain untuk berhati-hati pada sms merah jambu atau merah muda, terserahlah bagaimana menyebutnya, dan juga menjadi peringatan muslimin-muslimin lain untuk berhati-hati bersikap terhadap muslimah. Muslimah begitu lemah akh, sedikit kata halus atau perhatian dari antum, bisa bejuta rasa dalam hatinya.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Hmm....jadi penasaran sopo se si iman iku?
hahhaa....

tulisannya bagus bagus, pengalaman pribadi kan ya?
bisa jadi kumpulan cerpen nih...

enjoy writing...

onyel on 21 Juni 2009 pukul 02.21 mengatakan...

mau tau aje, ajaaaaaaaaaaaaaa adah...
wakakakakakakakak....

dlu pas es em pe n es em a seneng nulis cerpen, tapi temanya remaja cinta2an geto, sekarang berubah.... dadi satria baja hitam....
wkakakakak

The Mex-Mew on 5 Mei 2010 pukul 10.41 mengatakan...

Wahh baguus juga cerpenya.....!!

Posting Komentar

 

Followers

Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template Vector by DaPino