Senin, 14 September 2009

BENARKAH HAFIDZ ITU BINASA KARENA CINTA?


+ Wek, sapaku di yahoo messenger, ketika kudapati ID sahabatku itu menyala kuning dan tersenyum, menunjukkan kalo dia lagi OL
+ Asslmkum
- Wa’alaikumussalam
+Oh ya lanjut pembicaraan kemarin, jadi di sini tuh banyak pondok pesantren. Dari pengamatanku….. bla bla bla aq bercerita, namun dari lawanku hanya jawaban ‘hm´ saja yang kudapat.
+ Hey, touyulz, kamu nyimak ga se? tulisku jengkel, tapi bukan marah, kami biasa ngomong gitu.
- Hey, bicara macam apa kamu? Seperti anak jalanan saja, omngan org yg ga berpendidikan, ga pantas seorang sarjana berbicara seperti itu, apalagi antum seorang muslimah
Daggggggggggggggggggggg..............!!!!!!!!!!!

+ Hei, ni sapa? Ni bukan fia to? Aq kaget bukan kepalang dikatakan seperti itu. Fia ga pernah protes aku bicara itu. Bagi kami hal itu biasa sebagai guyonan, candaan.
- Ana teman fia di Mesir, jawab seberang.
+ Kurang sopan sekali kamu memakai ID fia,
- Tak, fia mengizinkan saya pake ID nya. Dy jg srg pke ID saya. Muslimah macam apa anti, kok bicara seperti itu. Tak pantas tau???
+ Hei
- Fia kok punya teman seperti antum, teman-teman fia ga da yang seperti anti, kasar…!
+ Hei, maaf ya ni hak saya, saya biasa bicara seperti ini dengan Fia, ini bagi kami sekedar joke…
- Tak pantas tau?
Aku diem. Ah, rasanya tak perlu aku mengadakan pembelaan. Tapi dia terlalu berlebihan dalam menilai kata-kataku. Padahal kalau dengan fia, kami biasa bercanda seperti ini.
Beberapa hari ini setiap ID fia bila kusapa tak jawab, berarti itu bukan fia.
+ Siapa orang Mesir itu ukh? Tanyaku ketika yang Ol bener-bener Fia.
- Kamu pernah chat dengannya?
+ Ya
- Bicara apa saja?
+ Jawab dulu siapa dia? Cewek atau cowok?
- Cowok, dia habibiku ukh..
+ Habibi?
- Ya, dia kekasih hatiku, dan insyaAllah dia pendamping hidupku kelak.
+ Weh? Kamu ga pernah cerita keberadaannya kepadaku
- Saat itu aku belum ada komitmen dengan dia ukh, jadi aku belum cerita sama kamu.
Hmm… akupun menceritakan kesan pertama pertemuanku dengan dia.
- Namanya Azam. Dia seorg hafidz ukh, kuliah s2 di Mesir
Weh, kekasih? Fia yang begitu alim, tertutup, dzikir yang tak pernah putus mengatakan bahwa dia mempunyai seorang kekasih. Berkomitmen dengan laki-laki yang belum diridlai Allah?

Beberapa hari kemudian ID fia teruz menyapaku,
- Salam ya ukhti, ana teman fia di Mesir
+ Wa’alaikumussalam. Afwan saya sibuk. Tulisku

Aku enggan meladeninya, entah kenapa sikapnya berubah kepadaku. Tapi aku tetap malas meladeninya. Ada sedikit sakit hati atas ucapannya dulu. Beberapa kali menyapa selalu aku jawab dengan alasan yang sama, sepertinya dia sadar kalo aku menghindarinya.

- Ukhti, tolonglah saya ingin bicara sebentar. Akhirnya dia bilang begitu.
- Fia sudah bercerita banyak soal ukhti. Bahwa ukhti tak seburuk yang ana fikir. Afwan ukh, ana telah salah menilai.
+ Beginilah saya akh, mungkin apa yang ada dalam pikiran antum dulu benar. Syukron dah diingatkan.
- Tidak ukh, ana yang terlalu cepat menilai ukhti hanya dari kesan pertama. Ana yakin ukhti tak seburuk yang ana kira. Afwan….
+ Tak apa akh, afwan saya sedang sibuk. Ah, aku masih tetap aja malas meladeninya…
- Ukh, anti mau kan memaafkan ana, ukhti maukan bersahabat dengan ana…?
+ Hmm….

Beberapa kali dia terus berusaha menyapa aku, bahkan dia meng-add ID YM aq dengan ID dia sendiri, awalnya aku gat au sehingga aku dengan polosnya meng-acceptnya.
-Ukhti sibuk apa se? tanyanya suatu hari
+ Saya sedang bikin blog
- Blog? Ukhti pandai ya
+ Biasa aja
- Ajarin ana ukh
+ Saya tuh biasa aja, bisa-bisaan, lha wong autodidak kok
- Tak pa, ajarin ana ukh…

Akhirnya kami beberapa kali chat.
- Ukh, pake voice ya? Biar enak ngajarin bikin blognya?
+ Voice?
- Na’am ukh… anti tau sendiri, kemarin saya tetp aja lom berhasil register, biar jelas arahan ukhti, pake voice ya?
Byuh, pake voice? Rawan syahwat nich…tapi aku tetap menurutinya. Begitu mendengar suaranya, subhanallah…merdu sekali suaranya, begitu fasih bahasa arabnya, pantaslah kalo dia seorang hafidz. Pantas saja Fia begitu jatuh cinta ma dia, mungkin saja kalau aku terlalu sering berkomunikasi dengan dia, aku juga bisa jatuh cinta ma dia. Astaghfirullah, ya Allah kuatkan benteng iman hamba…..

Beberapa hari kemudian fia mengabarkan bahwa ortunya tidak merestui hubungan mereka. Bahkan ortunya meminta dia menikah dengan laki-laki yang dari dulu mengejarnya dan sudah mengenal baik keluarganya. Berbagai macam cara digunakan ortunya agar fia bisa putus kontak dengan Azam. Ketika Azam nekat telpon ke rumah Fia, orang tua fia menceramahinya habis-habisan, memintanya untuk tidak menghubungi Fia lagi dan fia disuruh untuk ganti nomor hp. Karena tekanan orang tuanya, akhirnya fia bilang pada azam agar tidak menghubunginya lagi.
Di sisi lain, Azam juga banyak mengeluh padaku soal Fia. Dia bilang dia sering sakit-sakitan sekarang karena memikirkan hal ini. Dia memintaku membujuk ortunya fia agar merestui hubungan mereka. Aku berusaha menghibur keduanya sekuat tenaga.
Lagi-lagi aku dapat kabar dari Fia, bahwa khitbahan itu sudah terjadi. Memang kedua keluarga belum bertemu untuk memutuskan tanggal pernikahan itu, hanya laki-laki itu telah melamar Fia di depan ortunya, dan Fia maupun ortunya menerima lamaran itu.
Azam terus mengeluh, menceritakan tentang kesengsaraan hatinya karena cinta. Doa ketenangan hati selama 40 hari belum bisa sama sekali membuat hatinya tenang. Aku bilang semua telah terjadi. Ikhlaskan Fia, walaupun itu berat adanya. Bukankah berarti itu Allah tidak menakdirkan mereka berjodoh.
Aku berusaha menghiburnya dengan menyibukkan dia dengan kegiatan blogging. Aku ceritakan kepada dia tentang pengalamanku, tentang adikku yang kena penyakit leukemia dan kanker otak, tentang kehidupanku yang serba keras dan bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung dari pada dia.
Kadang dia menyadari dan mulai tenang, namun kemudian dia mengeluh luar biasa tentang kesengsaraan hatinya.
- Ukh, ana dikasih kesempatan cuti tiga minggu oleh ustadz ana. Ana mau pulang ke Indonesia, langsung ke rumah fia
+ Ha?? Untuk apa akh?
- Ana mau menemui ortunya fia, menanyakan mengapa dia tidak merestui hubungan kami, sampai sekarang hati ana belum tenang. Dan ana sekalian mau mengkhitbah fia.
+ Hei, saya rasa itu bukan perbuatan yang bijak akh. Saat ini hidup fia dan keluarganya mulai tenang. Saya yakin alasan mereka juga yang terbaik untuk fia. Saya cukup mengenal keluarganya, dan mereka ga akan menjerumuskan fia. Afwan, bukan maksud saya bilang antum orang yang baik, mungkin ini sebagai petunjuk bahwa Allah tidak menakdirkan kalian berjodoh.
- Hati Ana ga tenang ukh…sebelum tau alasan mereka sebenarnya dan sebelum ana bisa mengkhitbah fia. Ana akan sangat berdosa kalo ana ga bisa memperistri fia, kami sudah berkomitmen untuk bersama dan ana sudah tau semua tentang fia, bahkan aib yang seharusnya tidak diketahui orang lain.
Astaghfirullah, sebegitu jauh hubungan mereka…???
+ Saya sarankan antum ga melakukan niat antum. Selain nanti akan mengganggu ketentraman keluarga fia, antum tau fia sudah dalam khitbahan laki-laki lain, antum tau sendiri bagaimana hokum menghitbah wanita yang dalam khitbahan orang lain kan???
- Ana yakin Fia terpaksa menerima khitbahan itu. Fia pasti tersiksa hatinya.
+ Terserah antum lah akh… saya rasa tak ada gunanya saya memberi saran kepada antum. Antum selalu mementahkan begitu saja setiap saran saya.
Aku jengkel sangat jengkel. Orang ini benar-benar keras kepala Sejak saat itu aku ga pernah meladeni azam, bahkan ID nya aku hapus dari list YM ku. Astaghfirullah, ampuni hamba telah memutus silaturahim ini….
Aku ga tau kabar azam selanjutnya hingga akhirnya sebulan kemudian akad nikah fia dengan laki-laki pilihan orang tuanya dilangsungkan, hanya akad tidak ada resepsi. Sepertinya azam tidak melaksanakan rencananya, buktinya fia dan keluarganya sepertinya gak ada masalah dan pernikahan ini gak ada kendala.
Namun seminggu kemudian fia mengabarkan kalau ia dapat kabar dari teman-teman azam di Mesir bahwa azam telah meninggal. Dia meninggal karena sakit yang berkepanjangan, Azam sakit dan tak punya semangat hidup hingga akhirnya ajal menjemputnya. Kata-kata fia penuh penyesalan, dia bilang teman-teman azam menyalahkan dia atas kematian azam. Azam meninggal karena sengsara, sengsara karena cinta. Innalillahi wa innaillaihi raji’un….
Aku tak habis fikir. Begitu dahsyatnya kah kekuatan cinta sehingga seorang hafidz macam Azam begitu sengsara sampai binasa hanya karena cinta? Rasa tak percaya masih menyelimuti hatiku. Benarkah sang hafidz benar-benar telah tiada dan apakah dia binasa karena cinta?
Jika kabar itu benar, Aku hanya berdoa semoga dosa-dosanya selama di dunia diampuni dan semua amal nya di terima Allah…
Jika kabar itu tidak benar, aku gak bisa menduga siapa yang menyebarkannya dan apa maksudnya menyebarkan berita itu. Huallahua’lam…

4 komentar:

Hamster Copo on 14 September 2009 pukul 08.03 mengatakan...

Kenapa yaa kook cinta begitu berpengaruh banget kepada kehidupan,,hanya gara gara cinta hingga membuat dia patah semangat dan berakhir tragis

Padahal dia adalah seorang muslim tidak sepatutnya dia meninggal dalam keadaan tertakan karena cinta..oooh cinta kau tak nampak,, tak ada bentuk tapi kenapa kau mempengaruhi hidup orang lain??

Moga saja ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak patah smangat hanya gara gara cinta

onyel on 14 September 2009 pukul 21.35 mengatakan...

@Hamster copo.
yupz ron, amin....
semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
menempatkan Allah pertama dan no satu di hati kita, agar sebesar apapun cobaan cinta pada dunia tidak akan menghancurkan hati kita.
Pisss ron...
selamat kamu jadi yang pertamax...
wkAkakak

joresan freedom on 15 September 2009 pukul 03.00 mengatakan...

hmmm critanya menaraik mbok dhe...innalillahi wa inna illaihi rizi'un...tp mg dy tdk meningal karna cintanya..cz seharusnya dy jd lelaki hebat yg bs sabar menerima takdir...cz dy seorang kafid

olip on 16 September 2009 pukul 20.02 mengatakan...

cinta oh cinta ... derita nya tiada akhir

Posting Komentar

 

Followers

Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template Vector by DaPino